Detiknews.id Surabaya – Di Tahun 2022, Kota Surabaya berhasil menurunkan angka stunting sebesar 24.6 persen. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan berhasil penurunan stunting di Kota Pahlawan tidak lain karena semangat gotong royong dengan melibatkan masyarakat secara aktif.
Asisten Deputi Bidang Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden, Abdul Muiz menyampaikan apresiasinya terhadap Posyandu Prima di Kecamatan Jambangan yang dikunjungi pada Kamis tanggal 16 Februari 2023.
“Posyandu Prima yang ada di Kecamatan Jambangan sudah bagus yang terintegrasi dan dikelola dengan baik. Ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya dalam upaya menurunkan stunting,” ungkap Abdul Muiz pada pertemuan dengan Walikota Surabaya di Ruang Rapat Kantor Walikota Surabaya, Jum’at (17/02).
Ia juga mengingatkan seluruh pihak akan pentingnya upaya konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting. “Kami harapkan seluruh pihak tetap memberikan perhatian khusus terkait upaya penurunan stunting. Kementrian Agama sudah digandeng agar calon pengantin mengetahui apa saja persiapan baik dari sisi kesehatan mental sehingga anak yg nantinya dilahirkan tidak stunting,” ujarnya.
Sementara itu, Eri Cahyadi menjelaskan banyak hal bagaimana Kota Surabaya mampu menurunkan prevalensi stunting dari 28,9% di tahun 2021 dan turun menjadi 4,8% di tahun 2022.
“Turunnya angka stunting di Kota Surabaya di tahun 2022 merupakan kerja warga Surabaya karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Selain kolaborasi lintas sector di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, kami usung semangat Pancasila dengan Gotong Royong seluruh pihak, terutama warga. Kader Surabaya Hebat yang melakukan input data di Aplikasi Sayang Warga atau Sistem Layanan Pendampingan dan Perlindungan Warga Kota Surabaya. Jadi, kami bisa tahu sampai tingkat RT berapa warganya yang stunting, mana warganya yang miskin. Dalam satu rumah ada berapa yang sedang hamil, umur hamil berapa bulan, ada anak bayi atau tidak. Data inilah yang kami gunakan untuk menyasar langsung ke sasaran,” ucapnya.
Komentar