Detiknews.id Surabaya – Sinergitas Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur, menggelar Media Gathering. Dengan tema Karantina, Pemda dan Media Bersinergi Menjaga Pintu Masuk, Menguatkan Ekspor di Gerbang Baru Nusantara, Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan di Hotel JW Marriott Surabaya.

Menghadirkan empat nara sumber, yaitu: Kepala BKHIT Jatim – Hari Yuwono Ady, Kepala Dinas Peternakan – Indyah Aryani, Direktur Manrisk Karantina Hewan – Anes Doni Kriswito, dan Kepala Bappeda Jawa Timur -Muhamad Yasin.
Kepala BKHIT Jatim, Hari Yuwono Ady, menuturkan, bahwa BKHIT Jatim telah menangani beragam kasus. Diantaranya tiga kasus, yaitu Pemasukan anjing dari NTT (status P-21), Pemasukan burung dari Banjarmasin atau Makassar (status P-21), dan Pengeluaran kalajengking, namun perkara dihentikan dengan SP3 karena tersangka meninggal dunia.
“Karantina Jatim akan terus mengingatkan petugas untuk selalu waspada serta meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka guna menekan upaya penyelundupan dan pengiriman media pembawa tanpa dokumen resmi,” jelasnya.
Modus pelanggaran beragam, antara lain:
- Media pembawa dikemas secara tidak wajar atau tertutup rapat agar tidak terdeteksi.
- Pengiriman dilakukan melalui jalur pemasukan/pengeluaran yang tidak resmi. Modus-modus ini terus berkembang sehingga membutuhkan pengawasan ketat dari pejabat karantina.
Menurut Hari, bagaimana cara melakukan pengawasan. Pihaknya akan bekerja berkoordinasi dengan instansi terkait, baik di Pelabuhan maupun di bandara. Tentunya ini akan memudahkan tugas-tugas Karantina.
“Kita akan mengoptimalkan penegak hukum yang ada di karantina. Kalau memang itu bisa kita tambah jumlahnya, kita tambah. Tetapi kalau memang jumlahnya terbatas, tentunya kita juga akan memperluas koordinasi. Dengan instansi lain dengan masyarakat, sekitar tempat pemasukan maupun pengeluaran,” jelasnya.
Ditambah oleh Hari, Karantina ini tidak hanya bertugas untuk mencegah masuk tersebar dan keluarnya HPHK, HPIK maupun OPTK. Tetapi Karantina, juga berperan sebagai fasilitator perdagangan. Ini akan memperlancar ekspor komoditi asli Jawa Timur, agar bisa diterima di negara tujuan.
“Harapannya, masyarakat Jawa Timur sendiri yang akan menikmati hasilnya mudah-mudahan ini bisa kita lakukan dan insya Allah masyarakat Jawa Timur akan semakin bangga dengan produk expornya,” pungkasnya. (D1)





Komentar