RECOFTC Lakukan Kunjungan ke Perhutani KPH Lawu Ds

Perhutani KPH Lawu Ds

Detiknews.id Lawu Ds –  RECOFTC, organisasi lingkungan berbasis di Bangkok, mengunjungi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds untuk melihat langsung pengelolaan wisata dan penyadapan getah pinus. Kunjungan ini berlangsung di kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Campurejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Rabu (05/06).

Sejak Januari 2024, RECOFTC ditunjuk sebagai sekretariat Regional Model Forest Network Asia (RFMN – Asia). Tujuan kunjungan mereka adalah untuk mempelajari model pengelolaan hutan oleh Perhutani, terutama aspek kemitraan, proses Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), dan kegiatan produksi kayu serta non-kayu di Margowitan Model Forest.

Rombongan RECOFTC yang terdiri dari Ronnakorn Triraganon (Senior Strategic Advisor), Julian Atkinson (Program Manager for RFMN-Asia), Lasmita Nurana (Humas), dan John Novarly (Margowitan Model Forest Focal Point) didampingi oleh tim dari Perhutani Forestry Institute (PeFI) Madiun serta KPH Lawu Ds.

Margowitan Model Forest yang diinisiasi oleh perhutani ini merupakan bagian dari komunitas Model Forest International yang berpusat di Ottawa- Canada dan diresmikan di Jakarta pada tahun 2004 oleh Menteri Kehutanan yang dihadiri oleh Direktur Utama Perum Perhutani dan segenap Bupati wilayah Kabupaten Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Magetan.

Kepala KPH Lawu Ds, Adi Nugroho, menjelaskan bahwa KPH Lawu Ds memiliki luas total 52.256,40 hektar yang mencakup lima kabupaten: Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, dan Pacitan. Dari luas tersebut, 51% adalah kawasan perlindungan dan 49% kawasan hutan produksi. KPH Lawu Ds telah bersertifikasi dalam bidang Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), FSC-FM (Forest Stewardship Council), dan SNI ISO 9001-2015 (International Organization for Standardization).

“Perhutani senang dapat menunjukkan pengelolaan hutan lestari yang telah berjalan di KPH Lawu Ds. Kami berharap kunjungan ini membuka peluang kerjasama, terutama dalam pendanaan dari donatur internasional dan pelatihan bagi pengembangan kapasitas serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan,” ujar Adi Nugroho.

Julian Atkinson, Program Manager for RFMN-Asia, menyampaikan bahwa kemitraan ekowisata antara Perhutani, masyarakat lokal, dan sektor swasta merupakan contoh kerjasama yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar hutan. “Kerjasama ini adalah contoh pembelajaran yang sangat baik untuk daerah lain di Indonesia dan negara lain. Kunjungan ke Model Forest Margowitan merupakan pengalaman pembelajaran luar biasa bagi kami di RECOFTC. Ke depannya, kami berharap dapat terus terlibat dengan pemangku kepentingan di Margowitan dan berbagi pengalaman melalui Regional Forest Model Network – Asia,” tutupnya. (D1)

Komentar

Berita Terkait