Polrestabes Surabaya Gelar Tes Urine Di Terminal Osowilangun Surabaya

Detiknews.id Surabaya – Sopir bus di terminal Osowilangon menjalani tes urine dan tensi darah. Tim gabugan dari Polrestabes Surabaya mengantisipasi adanya peredaran narkoba di kalangan sopir bus. Total ada 10 sopir yang diperiksa. Hasilnya emuanya negatif.

Moh Ridwan, salah satunya. Hasil tes pria 59 tahun itu sejatinya positif. Namun, setelah dicek, Ridwan ternyata bukan pengguna. Dia baru saja minum obat flu.

”Ada kandungan brompheniramine yang mirip methamphetamine (kandungan sabu-sabu, Red),” ujar Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian.

Operasi tersebut melibatkan tim doktor polisi dari Urkes Polrestabes Surabaya. Tim dari Satlantas Polrestabes Surabaya juga dilibatkan. ”Ini tidak hanya digelar hari ini. Nanti akan terus berlanjut sampai waktu mudik lebaran,” kata Ardian.

Baca Juga
Dua Kurir Sabu Mati, Bukti Polrestabes Surabaya Berantas Narkoba

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2002 itu menyatakan sopir merupakan salah satu pangsa pasar para pengedar. Mereka kerap menggunakan dopping agar kuat mengemudi di jalan. Salah satunya, menggunakan sabu agar stamina terjaga.

Karena itu, sopir bus menjadi sasaran utama dalam razia tersebut. Namun, hingga selesai tes urine, tidak ada yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. ”Kalau ada, pasti langsung kita kembangkan. Kita cari darimana dapat barang itu,” ucapnya.

Disisi lain, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho menyatakan operasi tersebut digelar dalam rangka menyambut mudik lebaran. Tes urine dilakukan untuk memastikan kesiapan para sopir. Jangan sampai ada yang mengemudikan bus dalam kondisi teler karena narkoba.

Baca Juga
Patuh Prokes dan Tertib Lalulintas, Kapolrestabes Surabaya Gelar Operasi Patuh Semeru 2021

Menurut Sandi, keselamatan penumpang harus diperhatikan. Nah, itu bergantung pada kesehatan pengemudinya. Karena itu, selain tes urine, tim dari Urkes Polrestabes Surabaya juga mengecek tensi dan kesehatan para sopir secara umum.

” Yang memang terindikasi kurang sehat, langsung diberi obat. Kalau perlu rujukan, akan disarankan untuk berobat ke fasilitas kesehatan lanjutan,” jelasnya.

Lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1995 itu memastikan bahwa tidak ada temuan sopir yang terindikasi menggunakan narkoba. Namun, ada beberapa yang diketahui dalam kondisi tidak sehat. Mereka sudah diberi obat. Tujuannya, meminmalkan potensi kecelakaan yang disebabkan karena badan kurang sehat.

”Yang paling penting, pemudik harus dipastikan dalam keadaan selamat sampai tujuan,” pungkas perwira dengan tiga melati di pundak itu. Selasa (21/05/2019). (M9)

Baca Juga
Polrestabes Surabaya Gelar Sertijab Pejabat Baru

Komentar

Berita Terkait