Oknum Ketua RT Diduga Lecehkan Anak Kelas 5 SD

detiknews.id,Tangerang – Bunga (bukan nama sebenarnya), Seorang bocah yang masih duduk dibangku kelas 5 SD dibilangan sepatan diduga mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum ketua RT setempat.

Badrudin, ayah korban menuturkan, kejadian tersebut diketahui lantaran ibu korban yang curiga atas kondisi psikis putri pertamanya tersebut.

“Jadi awalnya anak ini ceria, tapi beberapa minggu terakhir ini dia diem aja, ibunya curiga dan setelah ditanya ternyata ngaku bahwa dia (korban) mengalami pelecehan seksual,”kata Badudrin sabtu (3/10/2020).

Ia menuturkan, untuk melancarkan aksinya, oknum ketua RT berinisial AR (55) yang diketahui berprofesi sebagai penjual makanan keliling tersebut mengimingi – imingi korban dengan uang jajan.

“Jadi si RT ini sering kasih jajan setiap dia pulang dagang, ternyata itu cuma memastikan kalau dirumah sikorban lagi ngga ada orang,”Terangnya.

Masih menurut Badrudin, Setelah memastikan kondisi rumah korban sepi, oknum RT tersebut kembali lagi kerumah korban dan melakukan aksinya.

“Ibunya korban ini kalau siang keliling nagihin paket lebaran, nah ini si pelaku kayaknya tau banget kondisi rumah korban yang sepi, jadi pas tau rumah itu sepi, si anak itu didorong kamar dan dipaksa melayani nafsu bejat si RT ini,”kata Badrudin.

Ia menjelaskan, berdasarkan pengakuan korban, perlakuan senonoh yang dilakukan pelaku tersebut diduga bukan hanya dilakukan didalam rumah akan tetapi dibeberapa lokasi berbeda.

“Jadi waktu itu korban engga mau diajak rombongan ziarah kesekitaran kemiri lantaran pelaku ikut dalam rombongan itu, tapi karna dipaksa akhirnya korban ikut dan benar saja dilokasi ziarah pelaku lagi lagi melakukan pelecehan ke anak ini,”tuturnya.

Menurut dia, kejadian tersebut telah coba dimusyawarahkan dengan beberapa aparatur kelurahan akan tetapi hingga waktu yang telah ditentukan pelaku tak kunjung hadir dalam musyawarah tersebut sehingga dirinya lebih memilih jalur hukum.

“Tidak ada itikad baik dari pelaku, atas arahan dari lurah, babinsa dan binamas kami melaporkan kasus ini ke polisi,”tuturnya.(nur/red)

Komentar

Berita Terkait