Melawi,detiknews.id
Kota kecil di wilayah Timur Kalbar itu dahulunya adalah sebuah desa yang berada di bantaran Sungai Pinoh dan Sungai Melawi. Sampan nelayan, kapal dan perahu yang membawa pedagang dan masyarakat yang hilir mudik dari kampung menuju pasar tradisional pasti singgah disana.
Tidak heran jika aktifitas niaga menjadi magnet yang paling potensial dan menjadikan Nanga Pinoh semakin hari kian berkembang menjadi pasar tradisional yang paling diandalkan.
Letak geografis di bantaran Sungai Pinoh yang persis bermuara ke Sungai Melawi, hal itulah yang melatari kenapa orang tua menamai tempat ini dijuluki Nanga Pinoh, karena tepat berada di muara Sungai Pinoh yang kemudian menyatu bersama Sungai Melawi, dalam bahasa setempat Nanga ( Muara ) dan Pinoh adalah nama Sungai.
Nanga Pinoh sudah eksis sejak lama dan pola pikir masyarakatnya sangat terbuka sehingga membuat kultur setempat menjadi daerah yang ramah bagi siapapun termasuk para pendatang untuk betah tinggal di sana.
Berjalan waktu komposisi masyarakatnya semakin pluralis dan tak ayal pada tahun 2004 ketika Melawi ditetapkan sebagai daerah otonomi baru Nanga Pinoh di percaya sebagai ibu kota kabupaten Melawi.Nanga Pinoh bagi seluruh masyarakat Melawi Menjadi central. Pusat bisnis dan Pemerintahan Melawi berada di Jantung kota Nanga Pinoh.
Kini Melawi yang menginjak usia 15 tahun, terus berlari kencang menancapkan pilar pilar pembangunan. Melawi punya energi yang siap memberikan kejutan demi kejutan di tengah dinamika manuver politik dan pemerintahan yang siap membuat dahi mengkerut.
Dibawah kepemimpinan tangan dingin Bpk Panji Bupati Melawi Periode 2016 – 2021 dan didampingi Wakil Bupati Melawi Bpk Dadi Sunarya Usfa Yusra, seluruh dinamika itu dihormati sebagai elemen yang mesti mengisi praktik hidup berbangsa dan bernegara dalam kaitan tata kelola Pemerintahan yang Demokratis.
Komentar