Konseling Keluarga “siapbahagia”, Minggu Ceria Bersama BKKBN Jatim

Detiknews.id Surabaya – Sebagai lembaga yang mendapatkan mandat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Perpres nomor 72 tahun 2021 untuk mengawal Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, BKKBN senantiasa menyiapkan berbagai langkah untuk atasi stunting dengan membentuk keluarga tangguh. Mewujudkan hal itu, Perwakilan BKKBN Jatim berupaya mendekatkan layanan keluarga kepada masyarakat dengan menggelar pameran konseling keluarga siapbahagia secara tatap muka melalui kegiatan Minggu Ceria bersama BKKBN Jatim.

Menyasar pengunjung CFD, BKKBN Jawa Timur menyiapkan sejumlah konselor yang berlatarbelakang psikolog dan bidan sehingga pengunjung yang memadati area Taman Bungkul Surabaya tadi pagi, nampak antusias mengikuti tiap sesi sosialisasi dan konsultasi yang dikemas menarik dengan berbagai hiburan, Minggu (26/11).

Disela acara acara, Dra. Sofia Hanik, MM, Pembina Program Advokasi Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mengatakan, mempersiapkan generasi atau keluarga berkualitas bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi Emas Indonesia 2045.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak terutama di masa 1000 hari pertama kehidupannya. Kondisi tersebut berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan anak. Anak yang menderita stunting akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang sehingga berdampak pada rendahnya inteligensi, rendahnya kemampuan belajar dan risiko gangguan kesehatan. Misalnya, serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas disaat dewasa.

“Kuncinya ada di pengendalian kelahiran bayi baru yang bebas dari stunting. Saat ini, anak pada keluarga di Jatim memang sudah dua anak. Namun, Jatim tidak boleh lengah terhadap stunting. Apalagi Kota Surabaya yang saat ini angka stuntingnya tinggal 4%, kita harapkan tahun 2023 menjadi zero stunting,” ujarnya.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur angka stunting tahun 2021 sebesar 23,5 persen kemudian turun menjadi 19,2 persen pada tahun 2022. Kondisi tersebut menjadi tantangan menuju generasi Emas Indonesia 2045.

Dijelaskannya, untuk mewujudkan penanganan stunting yang optimal, BKKBN Jatim kata Sofia, telah menyiapkan beragam langkah, salah satu inovasinya yaitu upaya mendekatkan pelayanan keluarga kepada masyarakat melalui platform siapbahagia. siapbahagia merupakan layanan informasi dan konsultasi keluarga secara online yang benar-benar gratis tanpa dipungut biaya.

“Khusus hari ini, konselingnya bisa dilakukan secara langsung di acara Minggu Ceria bersama BKKBN Jatim, di Taman Bungkul Surabaya,” tambahnya.

Dengan mengakses siapbahagia.com klien akan ditangani langsung oleh tenaga profesional (psikolog, dokter dan bidan) yang akan membantu menjawab berbagai permasalahan keluarga mulai dari remaja, calon pengantin, pengasuhan anak dan balita, kesehatan reproduksi, konsultasi pelayanan kontrasepsi dan persoalan rumah tangga. Tidak perlu khawatir, karena seluruh informasi klien dijamin kerahasiaannya, tandas Sofia.

Selain menggelar layanan konseling keluarga, stan pameran ini dimeriahkan dengan senam bersama, video 360, hiburan badut dan sulap, permainan dan ada giveaway untuk menarik animo masyarakat.(D1)

Komentar

Berita Terkait