Detiknews.id Gresik – Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan kasus siswi kelas 2 SD yang diduga dicolok tusuk pentol di sekolah ternyata tidak terekam CCTV. Hasil dari pemeriksaan MRI juga menyebutkan tidak ada kekerasan di mata kanan korban, Kapolres Gresik menyampaikan dalam press release yang digelar di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Gresik, Kamis (21-09).
Jajaran Forkopimda Gresik dihadiri Bupati Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Kajari Nana Riana, Ketua DPRD Much Abdul Qodir dan sejumlah kepala OPD sebagai bentuk perhatian.
Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan fakta bahwa tidak ada tanda – tanda kekerasan pada mata korban, SA (8).
Dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto saat pers rilis di Mapolres Gresik, mengatakan pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya tidak ditemukan kelainan apapun.
“Jadi pengelihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat – alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun. Ternyata dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun, bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf tidak ada,” ujar dr. Bambang Tuharianto.
Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas – bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan, ucapnya.
Adapun, untuk penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan saja. Sedangkan mata kiri korban SAH dalam keadaan baik-baik saja.

Komentar