“Dari hasil survei, yang setuju adanya khilafah di Indonesia 17,8 persen, kesiapan mengganti sistem khilafah 23,4 persen dan yang siap jihad mati menegakkan khilafah 19,6 persen. Maka pertarungan kita nanti di 2019 adalah melawan khilafah di Indonesia,” paparnya.
Wakil Ketua PWNU Jateng, KH. Syamsudin Asrofi, mengemukakan berdasar pengalamannya berhubungan langsung dengan Jokowi, memang benar Jokowi menghargai ulama dan para orang tua.
“Kesederhanaan Presiden (Jokowi) benar-benar tidak ada perubahan, mulai dulu saat menjabat wali kota sampai sekarang,” ungkapnya.
Sementara itu Hj. Izza Naturohmah dari JPNU Jateng mengatakan Klaten merupakan daerah rawan radikalisme dan garis keras.
“Namun dengan adanya kita hadir di sini, kita tidak perlu khawatir karena kita semua pasti akan melawan radikalisme,” kata Izza.
Kegiatan itu dihadiri sekira 1.200 orang. Selain Muslimat NU, Fatayat NU dan IPPNU, hadir pula mereka yang berangkat dari organisasi Perempuan Bangsa dan Banser.
Laporan : eka setiawan
Publish : Manurung

Komentar