SINTANG. Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka kegiatan rapat koordinasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Ketungau Hilir tahun 2020, di Halaman SMA Negeri 1 Ketungau Hilir, Desa Beloh Mulyo, Kecamatan Ketungau Hilir, Selasa (25/08/2020).
Rakor PGRI Kecamatan Ketungau Hilir ini mengusung tema “mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi yang solid dan berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan abad ke-21 di Kabupaten Sintang”.
Turut hadir pada kegiatan ini Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Ketua PGRI Kabupaten Sintang, unsur Forkopimcam Ketungau Hilir, para peserta rakor dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Jarot Winarno mengatakan Pemkab Sintang sangat menyambut baik atas terselenggaranya rakor PGRI Ketungau Hilir ini. Jarot menilai keberadaan PGRI begitu special dan penting, karena merupakan mitra strategis pemerintah dalam dunia pendidikan.
Menurut Jarot tugas PGRI ada 4, yakni berhimpun meningkatkan kualitas, menjaga etika profesi, melindungi anggota dan mampu mensejahterakan guru.
“Berhimpun atau berkumpul untuk meningkatkan kualitas anggota, kualitas guru supaya proses belajar mengajar tu makin bagus, kemudian kualitas pendidikan kita pun makin meningkat, pemerataan pendidikan juga meningkat”kata Jarot.
Kemudian lanjut Jarot, sebagai organisasi, PGRI wajib menjaga etika profesi baik dalam kegiatab sehari-hari di masyarakat maupun dalam dunia kerja. “Misal jangan sampai ada punggutan liar di sekolah segala macam, gubernur bilang tidak boleh ada punggutan macam-macam.
“Wajib melindungi anggotanya, jadi kalau anggota punya masalah, harus di perlakukan secara adil, dan harus mampu mensejahterakan guru,”tambah Jarot.
Ketua PGRI Ketungau Hilir, Juniwan mengatakan saat Kecamatan Ketungau Hilir sangar kekurangan jumlah guru, dimana yang paling ialag guru honorer dan guru kontrak di bandingkan dengan yang ASN.
“Kami juga mengalami kekurangan sarana dan prasarana fasilitas pendidikan baik gedung sekolah, perpustakaan, rumad dinas guru dan lainnya”beber Juniwan.
Selain itu juga lanjut Juniwan, sekolah-sekolah di Ketungau Hilir ini pada umumnya memiliki jumlah murid yang sedikit atau lebih dari 50% sekolah di Ketungau Hilir ini muridnya sedikit.
“Ada yang muridnya 25 orang satu SD pak, jadi muridnya yang diatas 100 itu hanya ada beberapa sekolah”jelas Juniwan.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Melkianus mengatakan untuk dana BOS dan selama hal tersebut tidak bertentangan dengan aturan yang ada, maka pihaknya akan siap menindak lanjuti bersama pemerintah daerah.
“Terkait guru honor, kami juga sudah sepakat dalam pembahasan kami di DPRD, untuk insentif bagi para guru yang non kontrak, di bantu melalui APBD jumlah 100 ribu perbulan, pasti akan diadakan, itu dibayarkan seperti tahun lalu, di bulan Desember atau akhir tahun”jelas Melkianus.
Melkianus pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan hal-hal yang sangat prinsip terkait untuk para guru. Ia juga meminta ketika ada hal-hal yang ingin di sampaikan oleh para guru, sampaikan lah kepada pihaknya sesuai ketentuan yang ada misal melalui forum audiensi sehingga bisa di selesaikan bersama-sama (*)
Komentar