Dorong Penurunan Stunting, BKKBN Bersama Dexa Medica Edukasi Bidan di Jatim

Detiknews.id Surabaya – Dorong upaya penurunan dan pencegahan stunting, BKKBN kembali melakukan kolaborasi bersama Dexa Medica dengan melaksanakan kegiatan Edukasi Intervensi Stunting kepada ratusan Bidan di Kabupaten Jember, Jum’at (27/10).


info

DetikNews.ID



lanjut baca berita


Sedikitnya 700 bidan dari 6 kabupaten di Jawa Timur yakni Jember, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Banyuwangi mengikuti kegiatan yang dihelat di Convention Hall Letkol dr. RM Soebandi tersebut.

Edukasi ini dihadiri oleh Penyuluh KB Utama BKKBN RI; Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc,Dip.Com, Kepala BKKBN Jawa Timur; Dra. Maria Ernawati, MM, Bupati Jember yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember; dr.Hendro Soelistijono MM.,M.Kes, dan Direktur Corporate Affairs Dexa Group Tarcius Tanto Randy.

Baca Juga
Korem 084/BJ Sosialisasi Penguatan Nilai Kebangsaan ke SMKN 3, SMA Barunawati dan SMA Dharma Wanita

Dwi Listyawardani menyampaikan dalam paparannya, angka stunting di Jember berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022 merupakan yang tertinggi di Jawa Timur yaitu 34,9%, disusul Bondowoso, dan Situbondo. “Di Jawa Timur terutama di daerah Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo ini angka stuntingnya masih cukup tinggi, kalau kita telusuri ini ada kaitannya dengan kebiasaan menikah di usia dini. Kalau melihat data kelahiran di usia dini 15-19 tahun di wilayah ini angkanya di atas 40. Ini persoalan yang harus diselesaikan bersama,” ucapnya.

Menurut Listyawardani pencegahan stunting tidak cukup dilakukan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan melainkan harus dimulai sejak remaja. Pencegahan pada masa 1000 Hari Pertama ini kita anggap tidak cukup, harus kita undur lagi mulai sebelum wanita atau remaja perempuan ini menikah. Jadi remaja perempuan jangan menikah di usia muda, kedua harus sehat, jangan diet berlebihan sehingga indeks masa tubuh kurang, Hb kurang. BKKBN juga menganjurkan usia minimal hamil 21 tahun karena kematangan organ reproduksi, bukan menghalangi menikah namun secara ilmiah jalan lahir baru cukup diameternya manakala perempuan berusia 21 tahun.

Baca Juga
BKKBN Selenggarakan Program Edukasi 1000 Bidan dan Intervensi Stunting di Surabaya

Komentar

Berita Terkait