Amas: Polresta Banyuwangi Harus Tangkap Pembacokan Petugas Piket Pengamanan Hutan

Detiknews.id Banyuwangi – Pembacokan terhadap dua orang petugas Perhutani saat piket di pos bayangan RPH Senepo BKPH Pesanggaran KPH Banyuwangi Selatan, menjadi perhatian khusus Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Kadivre Jatim) Amas Wijaya yang langsung menyambangi korban di rumah sakit Al-Huda Banyuwangi, Senin (20/02/23).

Amas menyampaikan, berdasar laporan yang diterimanya, kejadian penganiayaan ini terjadi karena sebelumnya pada Sabtu sekitar pukul 15.00 Wib, petugas Perhutani berhasil mengamankan kayu curian dan 4 sepeda motor sebagai barang bukti.

Amas menduga pelaku pembacokan itu merupakan kelompok pencuri tersebut, karena merasa kesal lantaran niat jahatnya berhasil digagalkan, dan sepeda motornya diamankan petugas. Karena merasa dendam itulah mereka mendatangi petugas yang piket di pos bayangan RPH Senepo malam harinya.

Amas berharap agar aparat kepolisian dari Polres Banyuwangi bisa menangkap pelaku dan diproses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga hukum bisa ditegakkan.

Sementara itu menurut keterangan Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan Panca Sihite, bahwa kejadian tersebut bermula saat 4 orang petugas Perhutani melaksanakan piket di pos bayangan, Sabtu (18/02).

Sekira pukul 23.00 wib, petugas didatangi seseorang yang dikenali sebagai Ahmad Saudi alias Saudik yang mengendarai sepeda motor dan diduga dalam kondisi mabuk dengan membawa sebilah golok.

Menurut penuturan korban, kata Panca, bahwa pelaku menanyakan barang bukti pencurian kayu dan 4 unit sepeda motor teman-temannya yang ditangkap oleh petugas gabungan dari Perhutani dan Polsek Siliragung.

Awalnya tidak ada masalah, karena tidak puas dengan jawaban petugas yang jaga saat itu, pelaku menarik krah baju korban Nurchori Nasution sambil mengancam dengan menempelkan golok ke leher korban.

Meskipun berhasil mengelak, namun tetap saja Nurchori terkena goresan golok tersebut, dan berusaha lari untuk menyelamatkan diri.

Tidak habis disitu, pelaku juga mengarahkan goloknya kepada petugas lainnya yang ikut berjaga, dan sabetannya mengenai pinggang korban Hadi Prayitno.

Menghindari sabetan golok pelaku yang membabi buta tersebut, petugas Perhutani berusaha lari menghindar untuk menyelamatkan diri, ucapnya.

Dalam keadaan gelap di dalam hutan, pelaku kesulitan menemukan korban, dan meninggalkan lokasi pos bayangan.

Korban yang sudah berlumuran darah dibantu 2 orang temannya yang lolos dari pembacokan sempat kembali ke pos bayangan guna mengambil tas dan telepon genggam yang tertinggal untuk meminta bantuan personil lainnya.

Malam itu juga personil dari Perhutani BKPH Pesanggaran dan Polhutmob langsung meminta bantuan Polsek Siliragung Banyuwangi untuk menyelamatkan petugas yang terluka di tempat kejadian perkara (TKP) yang selanjutnya membawa korban ke Puskesmas Pesanggaran untuk penanganan pertama.

Saat itu juga korban langsung dirujuk ke rumah sakit Al-Huda untuk perawatan intensif karena mengalami luka yang cukup serius, ujar Panca.

Kasus tersebut juga langsung dilaporkan ke Polsek Siliragung dan Polres Banyuwangi, identitas pelaku sudah dikantongi dan dalam pengejaran pihak berwajib, katanya.(D1)

Komentar

Berita Terkait