Detiknews.id Surabaya – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, fokus kepada penurunan Stunting di 38 Kota/Kabupaten. Sejumlah 14 persen target dari prevalensi Stunting dari pemerintah yang harus di raih untuk penurunan Stunting di tahun 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati M.M.
“Penurunan Stunting terdiri dari lembaga dan kementerian yang terkait. Untuk Jatim sendiri sudah terbentuk di 38 Kabupaten dan Kota, dibentuk oleh Bupati dan Walikota hingga ke Desa semua sudah ada,” tutur Kaperwil BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati M.M. Saat ditemui di ruangannya. Kamis (25/08/2022)
Lanjut Bu Erna, untuk kelembagaannya BKKBN Jatim sendiri membentuk tim pendamping keluarga. Ada 31243 tim yang sudah kami bentuk.
“Setiap tim itu terdiri dari 3 unsur, yaitu pertama Tim Bidan atau Tenaga Kesehatan. Kedua, Tim Kader PKK dan Ketiga adalah Tim Kader KB. Ketiga unsur ini siap mendampingi keluarga yang beresiko terhadap Stunting di Jatim,” terangnya.
Bu Erna menambahkan, kami BKKBN Jatim optimis untuk tahun 2022, target penurunan Stunting Insyaallah tercapai di 38 Kota/Kabupaten. Tentunya, dengan dukungan Ibu Gubernur dan semua pejabat yang terkait untuk berkomitmen terhadap penurunan Stunting.
“Harapannya, untuk BKKBN Jatim ada penurunan Stunting di setiap tahunnya. Itu bisa dicapai melalui permodelan target. Jadi di setiap tahunnya selalu ada penurunan angka Stunting. Baik di daerah, meskipun mereka sudah target tetap kita berikan target untuk penurunan Stunting,” pungkasnya. (M9)
Komentar