Detiknews.id Surabaya – Stunting turun adalah produk fokus Program Bangga Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ini dalam rangka penguatan program Bangga Kencana untuk percepatan penurunan stunting. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur melakukan penjajagan untuk dapat bersinergi dengan beberapa OPD di wilayah provinsi Jawa Timur, salah satunya adalah dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan kali ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, ditemani oleh Sekretaris dan Koordinator Bidang menemui Kepala Dinas Sosial provinsi Jawa Timur, Dr. Alwi, M.Hum, beserta jajarannya di Kantor Dinas Sosial untuk membahas sinergisitas program antar 2 instansi ini.
Saat proses diskusi, Pak Alwi menyampaikan tujuan program Dinas Sosial, yaitu: meningkatkan kesejahteraan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan meningkatkan potensi kesejahteraan sosial yang memang beririsan dengan program Bangga Kencana.
“Oleh karenanya, pak Alwi berharap program ini dapat bersinergi, seperti halnya BKKBN punya PKB sebagai tenaga lini lapangan, Dinsos juga punya tenaga sampai tingkat kecamatan yaitu pilar-pilar TKSK, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan. Kalau bisa disinergikan dengan BKKBN, kerja kita semua pasti lebih baik,” ungkap beliau.
Setali tiga uang, bu Erna juga menyampaikan harapan yang sama untuk dapat bersinergi. Bahwa core bussiness program Bangga Kencana adalah keluarga dan memiliki pokok tugas membangun penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.
Ditambah lagi, BKKBN telah melaksanakan pendataan keluarga sehingga memiliki data eligible by name by adress yang bisa digunakan sebagai dasar pelaksanaan program.
“Harapan kami adalah program Bangga Kencana bisa disinergikan dengan program Dinsos. Kami punya data hasil PK dan sesuai Perpress No.72 Tahun 2021, kami melakukan pendampingan keluarga, kami membentuk Tim Pendamping Keluarga untuk percepatan penurunan stunting, “info bu Erna.
GenRe menjadi arah diskusi kali ini karena memang memiliki prioritas sinergi yang tinggi, Dinsos yang memiliki binaan remaja membutuhkan wawasan serta edukasi tentang GenRe.
Hal ini disambut positif oleh bu Erna dan tim karena memang sejalan dengan aksi zero stunting yang memang dimulai dari persiapan remaja untuk pernikahan, kehidupan berkeluarga dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting. Nantinya setelah kegiatan ini akan dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk bisa bersinergi lebih baik lagi kedepannya. (M9)
Komentar