Detiknews.id Surabaya – Dalam rangka stop Covid-19, Forkopimda Jatim ajak masyarakat patuh Protokol Kesehatan (Prokes). Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto serta Panglima Koarmada II Laksamana muda Sudihartawan. Hadir di Media Gathering, dengan tema “Covid-19 Tidak Mengenal Pangkat, Jabatan dan ada di sekitar kita“.
Ini dalam rangka antisipasi dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19. Polda Jatim siap membantu pemerintah dengan Operasi Yustisi. Kegiatan berada di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
“Saat ini di Jatim ada tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga pemerintah provinsi jawa timur tengah menyiapkan tambahan bad di rumah sakit. Yang sebelumnya 6.611 bad kini yang disiapkan menjadi 7.001 bad,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Khofifah, disiapkan 66 ruang isolasi khusus, ada kecenderungan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Pada saat libur panjang pada bulan Oktober lalu. Selain itu Pemprov juga telah menambah rumah sakit, baik yang ada di Malang maupun di Surabaya,” jelasnya.
Lanjut Khofifah, untuk yang di Malang ada RS Boluvart, Pemrov Jatim juga melakukan konfersi di dua rumah sakit. Di Jember rumah sakit paru akan difokuskan menangani pasien Covid-19, begitu juga rumah sakit paru milik pemprov yang ada di Surabaya nantinya juga akan menjadi rumah sakit menangani pasien covid-19.
“Kita konfersi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani Pasien Positif Covid-19,” kata Gubernur Jatim, usai menggelar Media Gathering di Grahadi. Sabtu (26/12/2020)
Gubernur menambahkan, dari 127 Rumah Sakit yang disiapkan kini menjadi 145 rumah sakit. Sehingga Gubernur Jatim meminta kepada masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga prokes. Karena penyebaran belum berhenti.
“Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula 127 RS kini menjadi 145 RS,” tambahnya.
Selain itu pada awal tahun bulan Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat. Yang nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI dan Polri serta Guru.
Untuk memastikan kepada kita semua bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM.
“Iya pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan,” urainya.
Pemerintah Provinsi bersama jajaran TNI, Polri sudah koordinasi untuk melakukan Operasi Yustisi. Semua sudah sinergi didalam memerangi Covid-19 di Jatim.
Ditempat yang sama, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta menjelaskan, bahwa penanganan Covid-19 di Jawa Timur ini ada beberapa struktur untuk menghadapinya. Mulai dari Pemerintahan, Masyarakat yang satu sama lain bersatu menghadapi Covid-19.
“Perlu adanya komunikasi dalam menghadapi Covid-19. Polda Jatim sudah melakukan 3 kegiatan yang menjadi konsentrasi kami dalam menghadapi Covid-19. Melalui Operasi Yustisi, Pembentukan Kampung Tangguh dan Covid Hunter,” ungkapnya.
Lanjut Kapolda, Polda Jatim sendiri menjadi bagian struktur yang menangani Covid-19, antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya melalui Operasi Yustisi. Ini bentuk sinergitas pemerintah, TNI dan Polri.
“Dari bulan April hingga sekarang ada 3.409 ribu kegiatan sudah dilaksanakan selama 7 bulan. Sudah 9 Juta teguran diberikan ke masyarakat. Akibat tidak patuh Protokol Kesehatan, denda 4 Milyar lebih. Kampung Tangguh sudah tersebar 2.561 di seluruh provinsi,” terangnya.
Kapolda menambahkan, tujuan tim Covid Hunter dengan memindahkan orang untuk isolasi mandiri ke tempat karantina. Hari ini bersama dengan media untuk bersinergi menggaungkan bahwa Covid masih ada di sekitar kita.
“Sehingga Forkopimda Jatim Pemerintah, TNI dan Polri ini bisa melawan Covid dan bisa melewati bersama sama,” tandasnya.
Hadir pula nara sumber, Dr. Brahmana Iskandar selaku Ketua IDI Surabaya, Dr. Sulung Budianto selaku Direktur RS Darmo Surabaya, Dr. Windhu Purnomo, dr. MS selaku Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Bupati Jombang Munjidah Wahab dan Sayfullah Yusuf memberi Testimoni Penyintas Covid-19 melalui video virtual. (M9)
Komentar