Kasat Sabhara Polres Blitar Resign dari Polri Inisiatif Sendiri, Ini Alasannya

Detiknews.id Surabaya – Polemik pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo yang dikabarkan mundur (resign) sebagai anggota Polri. Dalam pemberitaan, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya yang dinilai arogan terhadap anak buahnya. Namun menurutnya itu sifatnya teguran, itupun ada alasannya.

Minyakapi ini, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo  Wisnu Andiko menyikapi bijak pemberitaan yang viral. Karena merasa didzolimi, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo datang ke Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, untuk mengajukan pengunduran diri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko / M9

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo  Wisnu Andiko menuturkan,  Polda Jatim baru sebatas menerima adanya laporan tersebut untuk kemudian dilakukan pendalaman keterangannya.

“Terkait permintaan yang bersangkutan, inisiatif sendiri dan merupakan hak yang bersangkutan AKP Agus Tri,” tuturnya. Kamis (01/10/2020)

“Kejadian ini bermula pada 19 September lalu saat pelaksanaan Operasi Yustisi di Kecamatan Kanigoro. Saat itu ia melihat ada salah satu anggota Satuan Sabhara berambut gondrong. Kemudian menegur anggota tersebut dan menanyakan keberadaan Kasat Sabhara, ” jelas Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

Lanjut Kapolres, saya tanya kasatnya ke mana. Ternyata saat itu kasatnya di Kesamben ikut rombongan lain, karena malam itu memang ada dua tim saya, di Kanigoro, dan tim lainnya ke Kesamben.

“Setelah itu kasatnya saya saya tegur lewat HT, kenapa anggotanya rambutnya panjang. Nah setelah teguran itu, sepertinya Kasat Sabhara tidak terima dan tidak masuk dinas mulai tanggal 21 September sampai hari ini. Jadi sudah dua minggu ini,” ujarnya.

Menurut Kapolres, saya hanya menegur Kasat Sabhara. Teguran yang dilontarkan pun menurutnya masih wajar disampaikan pimpinan kepada anggota.

“Saya hanya mengatakan ‘kamu mau anggotamu jadi bencong kok rambut panjang dibiarkan’. Saya cuma seperti itu, bukan memaki-maki dengan teguran keras,” jelasnya saat dikonfirmasi oleh Detiknews.id melalui seluler.

Selain itu, Kapolres Blitar juga dituding melakukan pembiaran terhadap judi sabung ayam di wilayah hukumnya. Atas tudingan tersebut kapolres, justru meminta agar hal tersebut ditanyakan balik ke Kasat Sabhara.

Menurutnya, dengan adanya tudingan tersebut, berarti Kasat Sabhara juga mengetahui adanya judi sabung ayam yang berkembang.

“Kalau sabung ayam silakan ditanya ke dia, kenapa dia mengetahui kok dibiarkan, berarti di sini siapa yang membiarkan? Kalau saya sendiri jelas tidak tahu kalau tidak ada laporan dari anggota atau aduan dari masyarakat. Artinya, dia sendiri sebagai Kasat Sabhara yang harusnya melaporkan ke saya melakukan pembiaran,” ungkapnya.

Dia menambahkan, perkara ini ditangani Polda Jawa Timur karena yang bersangkutan berpangkat perwira.

“Intinya kalau saya dipanggil ke Polda saya siap datang. Akan saya klarifikasi dan saya akui memang saya tegur karena ada alasannya. Banyak kok yang mengetahui kejadian itu, bahkan saat itu juga ada wartawan yang meliput Operasi Yustisi yang dilaksanakan Polres Blitar,” pungkasnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait