AKBP M. Arsal : SALUR,  Big Data Kota Bogor Untuk Masyarakat yang Belum Terima Bantuan Sosial

Detiknews.id Bogor – Pemerintah kota Bogor yang dipimpin oleh Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, mengembangkan sebuah  Big Data untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial yang diberi nama SALUR (Sistem Kolaborasi dan Partisipasi Rakyat yang bisa diakses melalui www.salur.kotabogor.go.id.

Wakapolres Kota Bogor AKBP M. Arsal sedang membagikan sembako kepada warga / M9

Sistem ini sangat efektif dalam melakukan pendataan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial akibat dampak dari Covid 19. Untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, bisa mengisi datanya sendiri di website SALUR, tanpa harus melalui pengajuan yang berjenjang dari RT, RW, kelurahan sampai kepada pemerintah Kota. Sistem ini sudah mulai dapat digunakan sejak tanggal 1 mei 2020.

AKBP Dr. Muhammad Arsal Sahban, SH, SIK, MM, MH Wakapolresta Bogor Kota mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pemerintah kota Bogor menjelaskan,  Big Data yang dikembangkan oleh Pemkot Kota Bogor sangat Sempurna.

Melalui Aplikasi SALUR Kota Bogor bisa melayani masyarakat yang belum terima bantuan sosial / M9

“Dengan Big Data ini, tidak akan terjadi duplikasi penerimaan bantuan, dan masyarakat diberi ruang untuk mengisi datanya di aplikasi SALUR bila merasa sebagai orang yang berhak menerima bantuan sosial tapi belum menerima bantuan dari pemerintah, ” jelasnya.

Lanjut Arsal, yang lebih hebatnya lagi, warga Kota Bogor yang belum masuk di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun Non-DTKS akan difasilitasi dengan para dotanur. Dimana Para Donaturpun mengisi aplikasi di jagaasa.kotabogor.go.id.

“Berapa yang mereka akan sumbangkan, dan kepada siapa mereka akan sumbangkan. Nama-nama yang berhak menerima sumbangan sudah tertera di aplikasi. Nama-nama tersebut muncul dari masyarakat yang membutuhkan bansos yang mengisi di aplikasi  www.salur.kotabogor.go.id yang sudah dilakukan verifikasi sebelumnya, ” ungkapnya.

Saat ini sudah banyak donatur yang bersedia membantu melalui aplikasi ini. Para Donaturpun diperkenankan bertemu langsung dengan orang yang dibantunya tersebut.

Arsal menambahkan kembali, saya salut dengan Pemerintah Kota Bogor karena sistem ini hanya dibangun dalam waktu 2 hari sejak pertama kali digagas oleh Bapak Bima Arya.

“Dan Beliau bersedia membagi sistem ini kepada pemerintah daerah yang membutuhkan secara gratis tanpa perlu membeli. Jadi tidak ada salahnya pemerintah daerah yang kesulitan dalam melakukan pendataan, mungkin masih ada yang double pemberian bantuan sosialnya, bisa mengadopsi sistem ini. Dengan penyaluran yang tepat sasaran, maka potensi timbulnya gejolak sosial yang berimplikasi terganggunya keamanan dapat diredam, ” ujar Arsal.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pemkot Bogor telah membuat kanal khusus untuk informasi penyaluran bantuan yakni  salur.kotabogor.go.id. Pada laman tersebut, warga dapat memeriksa langsung dan memastikan apakah terdaftar sebagai penerima bantuan atau tidak.

“Pemerintah Kota Bogor membuka ruang bagi warga yang memenuhi kriteria tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan, bisa mengajukan sebagai penerima bantuan sosial melalui aplikasi Sistem Kolaborasi dan Partisipasi Rakyat (Salur) yang bisa diakses melalui fitur  salur.kotabogor.go.id., ” pungkasnya.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta agar data penerima bantuan di Kota Bogor divalidasi dan disempurnakan. Hal ini bertujuan agar tidak ada warga yang mendapatkan dua kali bantuan atau penerima ganda. Dalam mengawasi penyaluran bantuan tersebut, DPRD Kota Bogor telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Bogor.  Tugas pansus yaitu mengawasi dan mengawal proses perbaikan data sehingga penyaluran lebih tepat sasaran. (M9)

Komentar

Berita Terkait