Sepuluh Kandidat Doktor Dan Profesor, Calon Rektor PIH UNAIR 2020

Detiknews.id Surabaya – Jelang Hari Terakhir, 6 Doktor dan 4 Professor daftar menjadi Rektor PIH UNAIR, Agenda pemilihan Calon Rektor 2020 Universitas Airlangga memasuki tahap hari terakhir pendaftaran.

Berikut sejumlah laporan hasil pendaftaran calon rektor 2020, Sampai dengan pukul 15.45 WIB, panitia mencatat jumlah bakal calon rektor Universitas Airlangga yang mendaftar mencapai 10 orang. Perinciannya, terdapat enam pendaftar yang bergelar doktor dan ada empat pendaftar lainnya yang bergelar profesor.

Sepuluh pendaftar itu adalah Dr. Muhamad Nasih, H. R. SE., M.Si., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Imam Susilo dr., Sp.PA(K)., FISCM., dari Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Rahmi Jened, S.H., M.H., dari Fakultas Hukum, Dr. Eridani, Drs., M.Si., dari Fakultas Sains dan Teknologi, Rumayya, S.E., M.Reg.Dev., Ph.D., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya, Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, Drh., DEA., dari Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt., dari Fakultas Farmasi, Dr. Agung Sosiawan, drg., M.Kes. dari Fakultas Kedokteran Gigi, Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes., dari Fakultas Keperawatan dan Prof. Dr. Widi Hidayat, S.E., M.Si., Ak., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Panitia mencatat, gelombang pendaftaran bakal calon rektor 2020 UNAIR terjadi selama empat hari. Yakni, pada Kamis (23/1/2020), terdapat satu pendaftar; Jum’at (24/1/2020) tiga pendaftar; Selasa (28/1/2020) satu pendaftar; dan Rabu (29/1/2020) sampai pukul 15.45 lima pendaftar.

Ketua Panitia Seleksi Calon Rekor (PSCR) 2020 UNAIR Prof. Dr. Suryanto, M.Si., Psikolog., menyebut masa pendaftaran calon rektor UNAIR digelar selama 10 Hari. Yakni, dibuka mulai Senin (20/01/2020) hingga ditutup pada Kamis (30/01/2020).

” Bahwa hingga pukul 15.45, jumlah pendaftar yang masuk adalah sepuluh orang. Jumlah itu dianggap sesuai dengan prediksi panitia. ”Sampai saat ini (15.45, Red) pendaftarnya ada sepuluh orang. Dari sepuluh orang itu sudah lumayan menyebar dari beberapa fakultas. Para peserta itu, semuanya diharapkan bisa memberikan pemikiran dan kontribusi ketika dia mencalonkan diri sebagai calon rektor,” tuturnya. Kamis sore (30/01/2020)

Masih dengan Prof Suryanto, para calon bakal mengikuti serangkaian tes kesehatan pada Kamis (30/1/2020) pukul 07.00 di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Diharuskan para pendaftar melakukan puasa selama sepuluh jam sebelum mengikuti tes kesehatan. ”Tahap berikutnya adalah setelah ini selesai akan dilakukan verifikasi, usai tes kesehatan,” katanya.

Prof Suryanto menyatakan bahwa verifikasi itu akan dilakukan oleh tim sendiri. Orang-orang dalam tim itu ditetapkan oleh PSCR. Hasil verifikasi tim akan diserahkan kepada ketua PSCR. Selanjutnya hasil tes verifikasi diberikan kepada Senat Akademik UNAIR.

”Di dalam tes verifikasi ini, masing-masing calon akan mengikuti wawancara tatap muka selama sepuluh menit dengan tim verifikas. Dan, ketika wawancara tatap muka itu pertanyaanya ada beberapa hal. Misalnya motivasi juga hal-hal yang lain yang perlu diketahui oleh tim verifikasi,” ungkapnya.

Mengenai poin utama dalam administrasi, Prof Suryanto menyebut kesesuaian berkas menjadi hal yang penting. Pengguguran peserta bakal calon rektor sangat dipengaruhi pula pada kelengkapan berkas sesuai dengan borang.

”Untuk administrasi saya kira borang-borang semua sudah ada. Yang membuat pengguguran calon pada tahap administrasi adalah tidak terpenuhinya kelengkapan sesuai borang,” tuturnya. (M9)

Komentar

Berita Terkait