SEKALI LAGI ENGKAU ADA
Ketika aku kanak kanak…
Ketika aku terkurung dalam karung…
ENGKAU menemukanku…
Ketika aku remaja …
Ketika aku tertolak …
Ketika aku tak berdaya …
Kucoba berakhir di tiang gantungan
Namun… SEKALI LAGI ENGKAU menemukanku…
Tak Kau ijinkan aku merengut nyawaku
ENGKAU berkata: Sebelum kau terbentuk janin AKU telah mengenal hatimu
Dengan apa dapat kubalas kasihMU?
Sungguh terbatas dayaku…
Kan ku jaga hatiku…
Kan ku jaga laluku…
Kan ku jaga lakuku…
‘tuk menyenangkanMU
Lalu ketika aku menginjak dewasa
Ku arungi jalan nan terjal
Sesekali KAU biarkan aku terjatuh
Namun …ketika aku terjatuh …
Ketika aku hampir menyerah…
ENGKAU ADA dengan pelbagai caraMU
Membawaku dekat denganMU
Engkau berkata: anakKU, bagaikan bayi yang sedang belajar berdiri, berjalan dan berlari, masakan engkau mau berhenti belajar?
Lihat bayi bayi yang tidak pernah putus asa
Dengan perumpamaan ENGKAU menuntun aku
SEKALI LAGI ENGKAU ADA
SEKALI LAGI ENGKAU memenangkanku
Lalu … ketika aku dewasa …
Bagai tanah liat ENGKAU membentuk aku – Sakit Tuhan …
ketika aku dibakar – Sakit Tuhan …
Namun… tak KAU biarkan aku gentar
SEKALI LAGI ENGKAU ADA.
KAU bentukku jadi bejana nan indah dimataMU
Siapa aku ini Tuhan sehingga Engkau begitu mengasihiku
Lalu Kau menyebutku: engkau anakKU yang kukasihi
Dalam gelap KAU sinari aku dengan terangMU…
Dalam gemuruh yang bersahut sahutan,
Tenang teduh aku mendengar suaraMU
SEKALI LAGI ENGKAU ADA untukku…
Bagai membelah laut Teberau
Engkau membelah setiap perkaraku
Ada aja caraMu!
Memenangkan anakMu yang satu ini
Kau kuatkan sayapku
Kau bawaku terbang tinggi
Menerjang badai silih berganti
KataMU: Bila AKU sudah membuka jalan tak ada satupun yang dapat menutupnya
SEKALI LAGI ENGKAU ADA untukku …
Dengan apa dapat kubalas kasihMU?
SelaIn menjaga lakuku ya Tuhan
Sungguh ajaib perkara dalam hidupku.
ketika aku menabur dengan cucuran air mata
ENGKAU menampungnya dalam kirbatMU
Menyirami setiap tanamanku
KAU buat berbunga bunga dan berbuah buah
Lalu KAU ijinkan tsunami menghanyutkan ku…
Aku tenggelam dalam duka ku
Aku tak ingin lagi ditemukan
Aku berkata: Hanguskan aku Tuhan, aku tak ingin hidup lagi.
Namun… SEKALI LAGI ENGKAU ADA
SEKALI LAGI ENGKAU menemukan aku
SEKALI LAGI ENGKAU memenangkan aku
Ya ENGKAU ADA di setiap musim hidupku
Siapakah aku ini Tuhan?
Sehingga Engkau mengindahkanku…
Siapakah aku ini Tuhan?
Sehingga Kau mengasihiku…
Kau berkata : Bagaikan engkau mengasihi karyamu
terlebih lagi AKU mengasihi karyaKU
Bagaimana mungkin KU musnahkan ciptaanKU?
Tiap Kurenungkan kejadianku
Sungguh nihil aku tanpaMU
Sungguh ku tak dapat hidup di luar kasihMU
Hanya Kau satu satunya Bapaku …
Biarlah Engkau semakin ditinggikan
aku semakin direndahkan …
Kali ini ku bertanya kepadaMU:
Dengan apa dapat kubalas kasihMu?
Sedikit dayaku yang tersisa
Ijinkan aku membawa satu orang lagi
Sekalipun hanya satu orang lagi, seperti Engkau mengutus guruku.
Demikian utuslah aku
Apa yang dapat kuperbuat untukMU?
Lalu Engkau berkata:
Tuliskan, tuliskan Perjalananmu bersamaku, Ceritakan kepada mereka bahwa AKu ada, dulu, sekarang dan selamanya.
-Elizabeth Njo May Fen-
Komentar